🌖 Nonton 9 Summers 10 Autumns

Apalagisetelah melihat yang satu ini saya jadi semakin ngiri dan kepengen sekali nonton "9 Summers 10 Autumns". Awalnya saya memang sudah berjanji dengan Lisa, Zuhrufi, dan Kyky untuk nonton film itu bersama, tetapi apa daya saya sedang dalam keadaan "tepar". Ya mungkin karena ada sebagian sel limfosit saya yang sedang jalan-jalan 9Summers 10 Autumns The Movie. 7 Juli 2016 ·. Hari ini Jumat 8 Juli pukul 13.00 WIB, film 9 Summers 10 Autumns akan tayang di Kompas TV. Yuk kita nonton 😊. 2626. Tapikami sekeluarga memilih menonton film "9 Summers 10 Autumns" di studio 5 yang diangkat dari novel best seller 2011 karya Iwan Setyawan ini. Sebelumnya kami sempat menyaksikan trailer film tersebut di Youtube dan langsung tertarik serta penasaran untuk segera menontonnya. Film ini mengisahkan perjalanan hidup Iwan Setyawan (diperankan Beli9 Summers 10 Autumns Online terdekat di Jakarta Selatan berkualitas dengan harga murah terbaru 2021 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0%. Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo 9Summers 10 Autumns, mengisahkan kehidupan penuh perjuangan Iwan Setyawan dan manisnya buah perjuangan itu sendiri. Kisahnya diawali dengan Iwan Setyawan, atau lebih dikenal dengan Bayek, ketika masih baru berada di New York. Bayek memulai cerita masa lalunya ketika ketakutannya muncul akibat dirampok saat berada di dalam kereta. Hariini Jumat 8 Juli pukul 13.00 WIB, film 9 Summers 10 Autumns akan tayang di Kompas TV. Yuk kita nonton 9Summers 10 Autumns: Directed by Ifa Isfansyah. With Agni P. Arkadewi, Ence Bagus, Hayria Faturrahman, Ade Irawan. A story of hope where the son of a poor minibus driver in Batu, the City of Apples in East Java, Indonesia went on to become a multinational company director in New York, The Big Apple. Date 22 Feb 2011. Mb). 9 Summers 10 Autumns: From the City of Apples to the Big Apple [Iwan Setyawan] on . Get your Kindle here, or download a FREE Kindle Reading App. 28 Jan 2013 . Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, seorang anak laki-laki bermimpi. Kelak, ia akan Sayamendapatkan voucher nobar 9 summers 10 autumns untuk nonton bareng hari ini di FX Senayan jam 12 siang, saya mendapat 3 tiket dan saya ajak teman-teman saya ke FX Senayan.. Sesampai FX Senayan, yang saya dapatkan hanya kekecewaan, karena di FX Senayan tidak diputar film tersebut Bagaimana ini ? Seharusnya kalau mau memberikan voucher nobar yang bener dong, daripada sudah jauh-jauh kesana m RWMGH. Cast & crew20131h 54mA story of hope where the son of a poor minibus driver in Batu, the City of Apples in East Java, Indonesia went on to become a multinational company director in New York, The Big story of hope where the son of a poor minibus driver in Batu, the City of Apples in East Java, Indonesia went on to become a multinational company director in New York, The Big story of hope where the son of a poor minibus driver in Batu, the City of Apples in East Java, Indonesia went on to become a multinational company director in New York, The Big production, box office & company infoPhotosMore like thisBe the first to reviewContribute to this pageSuggest an edit or add missing contentBy what name was 9 Summers 10 Autumns 2013 officially released in Canada in English?AnswerEdit pageMore to exploreRecently viewedYou have no recently viewed pages Rate And Review Super Reviewer Super Reviewer Rate this movie Oof, that was Rotten. Meh, it passed the time. It’s good – I’d recommend it. Awesome! So Fresh Absolute Must See! What did you think of the movie? optional You're almost there! Just confirm how you got your ticket. Step 2 of 2 How did you buy your ticket? Let's get your review verified. Fandango or AMC AppNew Enter your Ticket Confirmation located in your Info Cinemark Coming Soon We won’t be able to verify your ticket today, but it’s great to know for the future. Regal Coming Soon We won’t be able to verify your ticket today, but it’s great to know for the future. Theater box office or somewhere else By opting to have your ticket verified for this movie, you are allowing us to check the email address associated with your Rotten Tomatoes account against an email address associated with a Fandango ticket purchase for the same movie. You're almost there! Just confirm how you got your ticket. Rate this movie Oof, that was Rotten. Meh, it passed the time. It’s good – I’d recommend it. Awesome! So Fresh Absolute Must See! What did you think of the movie? optional How did you buy your ticket? Fandango or AMC AppNew Enter your Ticket Confirmation located in your Info Cinemark Coming Soon We won’t be able to verify your ticket today, but it’s great to know for the future. Regal Coming Soon We won’t be able to verify your ticket today, but it’s great to know for the future. Theater box office or somewhere else By opting to have your ticket verified for this movie, you are allowing us to check the email address associated with your Rotten Tomatoes account against an email address associated with a Fandango ticket purchase for the same movie. Movie Info Cast & Crew Critic Reviews for 9 Summers 10 Autumns There are no critic reviews yet for 9 Summers 10 Autumns. Keep checking Rotten Tomatoes for updates! Audience Reviews for 9 Summers 10 Autumns There are no featured reviews for 9 Summers 10 Autumns because the movie has not released yet . See Movies in Theaters RT25 Celebrating 25 years of Rotten Tomatoes Daily Tomato - Can you guess the movie of the day? What to Watch - In theaters & streaming Pride Is Universal Gue ini penonton tipe orientasi hasil yaitu penonton yang maunya dibikin penasaran ingin tahu gimana ending sebuah, berharap yang terjadi di luar tebakannya. Abis, kayaknya percuma aja ngabisin waktu 1,5 sampe 2 jam duduk di bioskop kalo udah tau ceritanya akan jadi gimana. Tapi gue juga tau bahwa nggak semua film dirancang untuk ngasih kejutan di bagian akhir. Ada film yang orientasinya proses mau ngasih lihat gimana perkembangan alur sebuah cerita, tahap demi tahap, tanpa ada usaha ngasih kejutan di bagian akhir. Film 9 Summers 10 Autumn ini termasuk yang berorientasi proses. Lah gimana enggak, dari trailernya aja udah ketahuan bahwa ini cerita tentang Iwan Setyawan, orang Indonesia yang sukses kerja di New York, trus milih untuk pulang ke Indonesia walau karirnya di New York masih bagus. Ya udah gitu doang. Nggak mungkin ada plot twist di mana tokohnya tiba-tiba terlibat mafia dan berusaha meloloskan diri dari kejaran pembunuh bayaran… …atau tiba-tiba tokohnya bangun dalam keadaan tangan dirantai trus di TV ada boneka badut serem yang ngomong, “DO YOU WANT TO PLAY A GAME?” Nggak mungkin, lha wong orangnya udah muncul di Kick Andy dengan sehat wal afiat gitu kok. Dengan kata lain, untuk menikmati film tipe ini, ya tonton aja proses ceritanya, karena tokohnya udah pasti selamet dan baik-baik aja. Dan kalo menurut bayangan gue sih, justru tipe cerita kayak gini yang sulit banget digarap. Untung sutradaranya adalah Ifa Isfansyah, sutradara film Sang Penari yang keren banget itu. Sama seperti di film Sang Penari, gue dibikin terkagum-kagum sama ketelitian personil film ini menghidupkan detil-detil suasana yang udah lewat beberapa puluh tahun lalu. Perhatiin angkot milik bapaknya Iwan, sampe ke masa berlaku plat nomornya pun pas dengan tahunnya. Juga aneka kendaraan yang berseliweran, bisa dicariin yang sesuai dengan eranya. Lembaran-lembaran uang yang dipegang para tokohnya juga selalu pas dengan eranya. Kostumnya juga keren. Yang paling edan adalah ketelitian si pengatur kostum memilih celana baggy stone washed khas era 90-an waktu tokoh Iwannya masih SMA. Nemu di mana celana kayak gitu ya? Apa dibuat khusus untuk shooting film ini doang? Alex Komang, alasan utama gue ingin nonton film ini, seperti biasa bermain penuh energi. Pokoknya peran apapun kalo dia yang bawain mah sutradaranya tenang deh. Magabut. Adegan terkeren menurut gue adalah waktu bapaknya Iwan memutuskan untuk jual angkot, alat utama pencari nafkah, demi biayain Iwan kuliah di Bogor. Dewi Irawan sebagai ibunya Iwan juga bagus, dan di film ini sekeluarga Irawan pada bermunculan. Selain Dewi juga ada Ria dan Ade. Mungkin kalo sepaket sekaligus honornya bisa lebih murah. Nah sekarang soal tokoh Iwannya sendiri. Ini masalahnya gue kan nggak baca bukunya ya, jadi waktu nonton nggak punya bayangan gimana penggambaran sosok Iwan itu. Yang jelas, sosok yang muncul di layar sih sama sekali nggak meyakinkan sebagai orang yang berani merantau sendirian ke luar negeri. Cara jalannya yang langkahnya kecil-kecil dengan tumit sedikit diseret, serta poni yang bagi gue cukup ganggu, bikin gue bertanya-tanya apakah penampakannya dibuat cemen gini karena untuk menunjukkan bahwa di balik penampilan yang lembe-lembe tolamtoyo gini tersimpan tekad kuat dan nyali besar, atau sekedar salah casting. Sepulang nonton gue sampe bela-belain buka Youtube untuk ngebandingin sosok di film dengan sosok aslinya, tapi sayangnya gue belum berhasil mencapai kesimpulan yang bulat. Berikutnya, ini agak di luar konteks pengamatan atas sebuah film sih, tapi setelah nonton film bertema biografi seperti 9 Summers 10 Autumns ini atau film Habibie-Ainun, ada satu hal yang cukup membuat gue bertanya-tanya apa sih yang ada di benak si penulis waktu menuliskan pengalaman yang menunjukkan kehebatan dirinya? Misalnya, di film 9 Summers 10 Autumns ini digambarkan ada seorang cewek temen sekolahnya yang kayaknya ngefans mampus sama si Iwan. Cewek ini ngemodus minta dibantuin bikin PR, tapi waktu diterangin malah ngelamun ngeliatin Iwan. Abis itu ngajak-ngajak nonton berduaan, dan pulangnya nanya kamu pernah nggak punya hubungan sedeket ini sama orang lain?’ Katakanlah bener, dalam kehidupan Iwan pernah ada seorang cewek yang minta belajar bareng tapi pas diterangin ngelamun. Katakanlah bener, bahwa cewek itu pernah nanya seperti yang dia tanya sepulang nonton tadi itu. Pertanyaan gue, kalo gue jadi Iwan, gimana caranya gue yakin bahwa Cewek ini memang dulunya beneran naksir, bukan sekedar Iwannya yang keGRan? Sebab bayangkan betapa garingnya kalo udah jadi film terus tiba-tiba si cewek itu merasa nggak terima dengan penggambaran dirinya dalam film trus bikin konferensi pers untuk menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah berminat kepada Iwan. “Saya dengan ini menyatakan bahwa sejak dahulu kala hingga sekarang, –apalagi sekarang, saya tidak pernah merasa tertarik sama sekali sama si Iwan. De-mi Tu-haaaannnn!” Prok-prok-prok injek lantai 3 kali. Terkait poin 1, gimana caranya Iwan memastikan hal tersebut? Apakah konfirmasi dulu ke si cewek, gitu?“Eh, dulu kan kamu waktu belajar bareng aku suka ngelamun yah. Nah tolong konfirmasi dong, itu ngelamunnya karena a. naksir sama aku, atau b. kagum lihat tokek lewat?” Pertanyaan berikutnya, gimana sih cara menuliskan aneka fakta yang menunjukkan kehebatan kita tanpa merasa sungkan sendiri? Misalnya, adegan Iwan dapet pujian dari dosennya. Kejadian sebenarnya Dosen “Kamu adalah seorang outlier, dst dst dst.” Proses penulisan Sewaktu lulus ujian, Pak Dosen pun berkata bahwa aku adalah seorang outlier… Dalam hati damn, I’m good! Anyway, ini adalah sebuah film yang dikemas cantik. Sekalipun berorientasi proses tapi gue bisa cukup menikmati tanpa bosen. Gambarnya bagus, adegannya nggak bertele-tele, secara umum dialognya natural walau ada juga yang gue ragukan, misalnya waktu Iwan ditanya ibunya, kamu nggak takut gelap-gelapan sendirian’?’ dan dijawab oleh Iwan yang masih SD dengan, aku nggak takut gelap, aku takut melarat’ – masa iya anak SD jawabannya sekonseptual itu sik?. Buat kalian yang anti-mainstream, jangan nonton Iron Man 3. Nontonlah film ini. Atau kalau mau lebih anti-mainstream lagi, nontonlah “Kerasukan”, sebelum ditarik total dari bioskop.

nonton 9 summers 10 autumns